Pencarian SMP untuk anak saya memang sudah dilakukan jauh-jauh hari. Tak mudah memang mencari sekolah yang sesuai dengan hati. Jika pun cocok bisa jadi tidak cocok dengan kantong misalnya. Beberapa hal bisa menjadi pertimbangan dalam memilih sekolah ini, beberapa di antaranya adalah :
- Lokasi sekolah, jika ditempuh dengan jarak yang lumayan jauh, apalagi rute yang ditempuh harus melewati macet, tentu bisa menjadi pertimbangan. Namun, jika ada kemudahan antar jemput, tentu bisa menjadi solusi dalam hambatan yang satu ini.
- Sistem dan visi misi sekolah, setiap sekolah tentu membawa visi misi yang berbeda. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang hal ini, perlu untuk mengikuti open house yang biasanya dilaksanakan oleh sekolah tersebut agar kita bisa mengenal sekolah yang akan dituju.
- Tenaga pengajar dan staf. Tenaga pengajar tentu menjadi garda terdepan di sekolah yang akan membimbing anak-anak kita selama masa persekolahan. Mendatangi sekolah disaat-saat hari biasa, dan melihat bagaimana hubungan mereka dengan murid-murid bisa menjadi alat bantu untuk mengambil keputusan. Karena di saat itulah kita bisa melihat secara lebih nyata bagaimana pola pengajaran dan cara guru mengajar anak di sekolah.
- Fasilitas, tentu hal satu ini tidakbisa menjadi tolak ukur. Bagi saya pribadi, ini hanyalah bonus. Sekolah yang sederhana dengan fasilitas terbatas belum tentu lebih buruk ketimbang sekolah mewah dengan banyak fasilitas. Jadi, tentu ini tidak menjadi tolak ukur yang wajib. Namun, jika membandingkan sekolah dengan poin yang sama, bisa jadi lihatlah fasilitas dan kondisi sekolahnya.
- Sistem inklusi, ini adalah hal yang paling penting bagi saya. Karena anak saya memang termasuk anak yang berkebutuhan khusus. Ia mengalami gangguan pendegaran sangat berat, namun sudah menggunakan implan koklea untuk membantunya mendengar. Jadi yang bisa menerimanya adalah sekolah dengan sistem inklusi. Namun, seberapa siap mereka membimbing anak saya, tentu perlu dinilai dan dipertimbangkan dengan seksama.
Saya pun mencari sekolah dengan pertimbangan-pertimbangan di atas. Namun, ternyata tidak banyak yang sreg di hati. Hanya tiga yang menjadi kandidat. Dan kami pun mendaftarkan Qina ke sana. Proses seleksi pun diikuti. Namun, salah satunya akhirnya dibatalkan karena kami merasa Qina akan kesulitan karena sekolah ini menggunakan bahasa Inggris dan Arab juga. Jadi, kami merasa Qina akan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran nantinya.
Satu sekolah yang lain pun akhirnya lulus. Kami pun bisa melakukan pendataran ulang. Namun, dikarenakan Qina adalah anak berkebutuhan khusus, kami pun dipanggil ke sekolah dan mendapatkan informasi mengenai sistem pembelajaran yang kemungkinan akan diterima Qina. Di sana kami baru tahu, jika kemungkinan dia akan dipisah di hampir semua pelajaran dan digabung dengan murid berkebutuhan lainnya. Hal ini membuat kami ragu karena pembelajaran terpisah seperti ini bukan menjadi pilihan kami. Karena selama di SD pun Qina sudah bergabung di kelas biasa dan dia pun bisa mengikuti pembelajaran. Dan kejaran kami untuk Qina adalah agar ia bisa menghadapi dunia yang beragam dan bisa menyesuaikan diri dengannya. Sehingga kami pun mengundurkan diri.
Nah, tinggal satu sekolah lagi yang memang menjadi favorit saya. Saya sudah daftar di sini jauh-jauh hari. Namun, anak berkebutuhan khusus memang banyak yang mendaftar di sini. Dan ternyata akhirnya Qina pun tidak mendapatkan kuota. Sehingga tidak bisa bersekolah di sini.
Saya pun berfikir,apa jalan yang telah Allah sediakan untuk kami. Segala ikhtiar kami lakukan dengan tetap berdoa dan berserah diri padaNya. Akhirnya muncul ide untuk sekolah online di SMM (Sekolah Murid Merdeka). Dalam hati kecil saya, saya memang ingin menjadi guru Qina di rumah. Jika dibarengi dengan sekolah online ini, bisa saling melengkapi. Akhirnya Qina pun ikut trial class-nya, dan dia pun suka dan bersemangat. Setelah mencari informasi dengan orang tua lain yang pernah menyekolahkan anaknya di sini dan mengikuti open house-nya, saya akhirnya merasa tambah yakin.
Akhirnya kami pun mendaftarkan Qina di sekolah ini. Alhamdulillah, ternyata setelah mengikuti pembelajaran beberapa bulan, Qina sangat menikmatinya. Bahkan metode dan kesiapan bahan dan sistemnya sudah sangat matang. Guru-guru yang mengajar pun sangat seru. Proses pembelajarannya pun tidak membosankan. Semuanya memang di atas ekspektasi saya.
Saya pun kembali bersyukur kepada Allah atas petunjuknya kepada kami. Kegagalan dalam mencari sekolah, jangan membuatmu berkecil hati. bisa jadi itu memang jalan terbaik yang disediakan Allah untukmu. Semoga Qina bisa mengikuti pendidikannya dengan baik dan menjadi murid yang sukses dan bisa beradaptasi dan mandiri.