Buku Antologi " Bukan Berbeda Tapi Istimewa"
Suatu siang saya dihubungi oleh Mba Ira, Ira Nurwulan, yang merupakan seorang editor buku. Beliau mengajak saya untuk ikut ambil bagian dalam penulisan buku antologi yang bertemakan kisah orang tua yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus. Ya, saya memang orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus yaitu tuna rungu, yang sekarang menggunakan implan koklea. Tak ada masalah bagi saya untuk berbagi masalah ini. Namun, saya merasa tidak punya kemampuan yang cukup dalam menulis buku apalagi nantinya akan dipublikasikan. Ya, memang saya sempat ikut dalam antologi bersama komunitas 1minggu1cerita, namun itu pun saya merasa tidak percaya diri dengan tulisan yang saya buat.
Namun, di lain sisi, saya juga senang karena berkesempatan mengenalkan anak berkebutuhan khusus kepada orang-orang. Agar kita bisa saling mengenal. Apalagi ini akan menjadi tulisan dari berbagai kebutuhan khusus yang ada. Tentu tidak semua orang bisa berkesempatan mengenal anak berkebutuhan khusus secara lebih dekat. Kebanyakan akan merasa asing dan cenderung bingung bagaimana menghadapinya. Bahkan tentu sebagian lagi banyak yang salah paham. Dengan pertimbangan tersebut, saya akhirnya memberanikan diri untuk ambil bagian dalam penulisan buku ini bersama tujuh penulis lainnya.
Mengenal Para Penulis dan Buah Hatinya
Seperti yang saya sampaikan di atas, buku ini ditulis oleh delapan penulis, yang terdiri dari tujuh orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus serta satu orang guru yang mengajar di Sekolah Luar Biasa atau SLB. Para penulis tersebut adalah :
- Farida Pane yang memiliki anak down syndrome
- Sri Rahayu yang memiliki anak down syndrome
- Vivi Machzery atau saya sendiri, yang memiliki anak tuna rungu
- Inka Paramita yang memiliki anak autisme
- Mawar Firdausi yang memiliki anak autisme
- Rian Mega Nanda yang memiliki anak cerebral palsy dan microsephaly
- Putri Haneen yang memiliki anak lissencephaly atau smooth brain
- Dina Rahayu yang merupakan guru SLB
Setiap penulis tentu memiliki kisahnya masing-masing. Walaupun memiliki kebutuhan khusus yang sama, namun kendala, dan permasalahan yang harus dihadapi tentu berbeda. Setiap hambatan juga bukan berasal dari kondisi si anak saja, namun juga lingkungan sekitar. Perjuangan yang dilalui hari demi hari demi si buah hati tentu membawa kisah tersendiri. Namun, kesulitan yang dihadapi juga membawa kebahagian bagi setiap orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus ini. Tak jarang pencapaian kecil pun sungguh berkesan dan bermakna.
Bukan hanya kisah dari sisi orang tua, namun juga dari sudut pandang guru yang mengajar di SLB, Tentu ini menjadi kisah yang menarik bahkan bagi saya sendiri. Bisa dikatakan bahwa Ibu Dina memiliki anak berkebutuhan khusus paling banyak di sini, hehe.. Namun bukan hanya berbagi kisah kesehariannya sebagai guru, namun tulisan beliau juga merangkum berbagai kebutuhan khusus yang ada, sehingga bisa menambah pengetahuan kita tentang dunia special needs.
Siapakah Target Pembacanya?
Menurut saya, target pembaca dari buku ini adalah siapa saja, baik para orang tua dari anak berkebutuhan khusus, maupun mereka yang tidak memilikinya. Tentu bukan hal yang aneh jika buku ini dibaca oleh orang tua yang memiliki abk. Karena buku ini tentu bisa menjadi teman yang membawa perasaan yang sama. Membaca kisah di luar sana yang tentu bisa relate dengan kondisinya, tentu bisa menjadi pengobat hati yang lelah dan gundah.
Beberapa di antara pembaca juga menyampaikan kepada saya bahwa mereka sangat bahagia membaca buku ini. Selama ini mereka merasa sendiri, dan tak jarang juga yang menutup diri dari dunia luar tentang kondisi anaknya. Namun, setelah membaca buku ini mereka menjadi terhibur bahkan tak jarang yang langsung menghubungi saya sekedar berbagi kisah mereka. Sungguh bahagia rasanya buku ini bisa menjadi pelipur lara bagi sebagian orang.
Namun, tak hanya bagi mereka para orang tua ABK, orang tua yang lain yang tak memiliki ABK pun juga memberikan respon yang baik mengenai buku ini. Menurut mereka, dengan membaca buku ini menghadirkan rasa syukur yang berlipat dan menambah empati kepada sesama orang tua yang lain tentunya. Lewat buku ini mereka bisa mengenal dunia yang selama ini asing, bahkan mungkin terkesan aneh. Namun, sedikit kisah-kisah yang diberikan semoga bisa membawa sedikit pemahaman dan mengurangi kesalahpahaman yang sering terjadi kepada anak ABK di luar sana.
Terima Kasih
Demikianlah cerita saya tentang buku "Bukan Berbeda Tapi Istimewa " ini. Saya mohon maaf dengan segala kekurangan yang ada. Dan terimakasih banyak atas dukungan yang diberikan kepada buku ini dan yang terpenting tentu dukungan kepada para orang tua di luar sana, baik dengan anak berkebutuhan khusus maupun tidak. Karena sesungguhnya, setiap keluarga itu memiliki kisahnya masing-masing.
Tentu kita pernah lelah dalam perjalanannya. Merasa gagal atau berkecil hati. Jika lelah, maka jedalah untuk bergerak kembali. Dan ingatlah, kita tidak terlahir hebat. Kita hanya dibekali kemampuan belajar, maka marilah sama-sama belajar menjadi orang tua, berusaha sepenuhnya dan selanjutnya serahkanlah kepada Yang Maha Kuasa.
1 komentar
Masyaa Allah 💕
BalasHapus